Blog

Tinggalkan Beban Sejenak

Senin, 30 November 2009 - - 0 Comments

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen
Covey mengangkat segelas air & bertanya kepada para siswanya:

"Menurut anda, kira-kira seberapa beratnya segelas air ini?" Para siswa
menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat
absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika
saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya
selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. & jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda harus

Rahasia Kecerdasan org Yahudi

Minggu, 29 November 2009 - - 0 Comments

Kurang lebih beberapa minggu yang lalu saya mendapat kiriman email dari sahabat klabsantri.com kebetulan saya ikut milis klabsantri jadi bisa dapat kiriman yang sangat bagus ini. Mungkin tanpa kita sadari selama ini kita telah lalai akan sesuatu hal yang cukup mendasar dalam kehidupan kita, terutama cara berfikir kita dalam kehidupan ini. Yaa mungkin artikel ini sedikit banyak akan membuka cakrawala kita sehingga kita akan bisa memperbaiki kesalahan kita selama ini.

Oke tanpa banyak ini itu, silahkan dibaca sendiri cerita/ kisah berikut ini ... semoga bermanfaat bagi antum semua.

[Selasa,17 Februari 2009 - 04:24 AM] Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"

Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi..

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur�an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?" http://sabili. co.id/

SEBUAH BAHAN RENUNGAN BAGI KITA SEMUA. SEMOGA KITA SADAR APA YANG TELAH , SEDANG DAN KE DEPAN YANG AKAN KITA LAKUKAN....

sumber: http://main.man3malang.com/index.php?name=News&file=article&sid=1818

at waroeng ibu Dian

Minggu, 22 November 2009 - - 0 Comments


Rasa penasaran yg buat anggota kluarga lain hanya dapat critax (dr ayah), m'jadi pemicu langkah kaki ibu, kk & sy (tdk mau ketinggalan) u/ m'hampiri waroeng yg tak jauh jarakx dr gubuk kami.kesan ramah pun menjadi penyambut khadiran kami.... Hingga sesi pemotretan pun tiba, suasana instrument di ruangan +/ 4x8meter itu sangat b'sahabat... (to be..)

10 Dzulhijjah

Selasa, 17 November 2009 - - 0 Comments

Bulan Dzul Hijjah sudah berada di depan mata (insya Alloh). Sebenarnya terdapat beberapa amalan di 10 hari pertama di bulan Dzul Hijjah yang menyimpan keutamaan yang besar dimana amalan shalihnya sangat dicintai Alloh, namun sayangnya banyak yang dilewatkan begitu saja oleh sebagian besar kaum muslimin. Untuk mengingatkan kita agar dapat mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk bersama-sama menjadikan 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah yang akan datang sebagai ladang pahala bagi kita (amiin), maka berikut ini saya sampaikan beberapa Amalan di 10 Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah

Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas -radhiallohu anhuma-, bahwa Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Tidak ada hari, yang amalan shalihnya lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah), para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? Beliau menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali dengan semua itu sedikitpun (mati syahid, pen).

Beberapa Amalan Pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah

1. Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah. Dan ini adalah amalan yang paling utama, sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits, di antaranya sabda Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-: “Antara satu umrah sampai umrah berikutnya adalah penghapus (dosa) di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali Surga”. (Muttafaqun ‘alaih)

2. Berpuasa. Terutama utama puasa pada hari Arafah. Dan tidak diragukan lagi bahwa puasa adalah termasuk amalan yang paling utama, karena puasa adalah amalan yang Allah pilih untuk dirinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi: “Puasa adalah untukku dan Saya sendiri yang akan membalasnya, dia rela meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya demi Aku”. (Muttafaqun ‘alaih)

Dari Abu Sa’id al-Khudri -radhiallohuanhu- , beliau berkata: Rasulullah -shollallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan dengan (puasa) sehari tersebut Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun”. (Muttafaqun ‘alaih)

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abu Qatadah -radhialluanhu- , dari Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-, beliau bersabda: “Puasa pada hari Arafah, saya harap Allah akan menghapus (dosa) setahun sebelum dan setelahnya”.

3. Memperbanyak Takbir dan Dzikir. Sebagaimana firman Allah ta’ala: “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan. (QS. al-Hajj: 28) Yang dimaksud adalah 10 hari pertama dari bulan Dzul Hijjah.

Imam al-Bukhari menyebutkan riwayat dar Ibnu Umar dan Abi Hurairah -radhiallohuanhu- , bahwa mereka berdua pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari (bulan Dzul Hijjah) sambil bertakbir dan orang-orang pun bertakbir mengikuti takbir keduanya. Dan diriwayatkan pula oleh Ishaq dari para Ahli Fikih kalangan Tabi’in, bahwa pada hari-hari tersebut mereka mengucapkan: Dan dianjurkan (bagi laki-laki, pen) untuk mengeraskan suara takbir di pasar-pasar, rumah-rumah, jalan-jalan, masjid-masjid dan lainnya. Allah ta’âlâ berfirman: وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya. (QS. al-Baqarah: 185)

Akan tetapi tidak boleh mengucapkan takbir secara berjama’ah dengan satu lafazh dan suara, sebab hal itu adalah amalan yang tidak pernah dinukil dari kaum Salaf. Namun sunnahnya adalah takbir sendiri-sendiri, dan ini berlaku untuk semua jenis dzikir dan do’a, kecuali bagi orang yang belum tahu, maka ia boleh meniru yang lainnya sampai dia mengerti. Dibolehkan pula berdzikir dengan lafazh termudah berupa bertakbir, tahmid, tasbih dan semua do’a yang disyariatkan.

4. Bertaubat dan Meninggalkan Segala Jenis Maksiat dan Dosa Serta Mengamalkan Hal-Hal yang Mendatangkan Ampunan dan Rahmat. Karena maksiat menyebabkan seseorang jauh dari rahmat Allah dan ampunan-Nya, sedangkan ketaatan adalah faktor penyebab kedekatan dan kasih sayang-Nya. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah -radhiallahuanhu- dalam haditsnya, bahwa Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- bersabda: “Sesungguhnya Allah itu cemburu dan cemburunya Allah adalah apabila seseorang mendatangi apa-apa yang Allah haramkan”. (Muttafaqun ‘alaih)

5. Memperbanyak Amalan-Amalan Sunnah. Yang berupa ibadah-ibadah sunnah, seperti shalat, shadaqah, jihad, membaca al-Qur`an, amar ma’ruf nahi mungkar dan lainnya, yang mana semua ibadah tersebut pada 10 hari ini akan dilipatgandakan oleh Allah. Bahkan amalan dapat menjadi lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah dari pada amalan yang utama pada waktu-waktu yang lain, sekalipun itu jihad yang merupakan amalan yang paling utama, kecuali apabila jiwa dan raganya tidak kembali lagi (mati syahid).

6. Pada Hari-Hari tersebut Disyariatkan Takbir Secara Mutlak di Setiap Waktu. Baik malam maupun siang hingga waktu shalat Ied. Dan disyariatkan pula untuk mengerjakan takbir muqoyyad (terikat dengan waktu), yaitu itu setelah shalat-shalat wajib yang dilaksanakan dengan berjama’ah. Dan itu dimulai dimulai sejak fajar pada hari Arafah bagi selain jama’ah haji. Adapun bagi jama’ah haji, maka dimulai sejak waktu dzuhur pada hari nahr (10 Dzul Hijjah). Dan hal itu berlangsung sampai datangnya waktu asar pada akhir hari-hari Tasyriq.

7. Disyariatkan Berkurban pada pada Hari Nahr (10 Dzul Hijjah) dan pada hari-hari Tasyriq. Dan ini adalah sunnah Nabi Ibrahim -alaihisallam- , tatkala (beliau diperintahkan untuk menyembelih anaknya, Isma’il, pen) Allah mengganti anak beliau dengan domba yang besar. Dalam sebuah riwayat shahih disebutkan: “Bahwasanya Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- berkurban dengan dua ekor domba yang berwarna amlah (putih bercampur hitam) yang bertanduk dan beliau menyembelih dengan tangannya sendiri. Beliau membaca bismillah, bertakbir, dan meletakkan kakinya di atas pelipis kedua hewan itu”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

8. Imam Muslim dan lainnya meriwayatkan dari Umi Salamah -radhiallahu anha-, bahwa Nabi -shollallahu alahi wa sallam- bersabda: “Apabila kalian antara telah melihat hilal muncul (tanggal 1) Dzul Hijjah sementara itu seorang di antara kalian ingin berkurban, hendaklah ia menahan (tidak memotong) memotong rambut dan kuku-kukunya”. Di dalam riwayat yang lain disebutkan:” Jangan sekali-kali ia memotong rambut dan kukunya sampai menyembelih hewan kurbannya. Dan barangkali itu dilakukan untuk menyamai orang-orang haji yang menggiring hadyu/kurban (untuk disembelih)”. Allah ta’âlâ berfirman: “Dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya”. (QS. al-Baqarah: 196) Dan larangan di sini menurut zhahir teksnya adalah khusus bagi pemilik hewan kurban dan tidak tidak “>mencakup istri dan anak-anaknya, kecuali apabila di antara mereka ada yang memiliki hewan kurban sendiri. Namun tidak mengapa menyiram kepala dan memijatnya walaupun mengakibatkan sedikit rontok.

9. Wajib bagi setiap Muslim untuk Semangat Menjalankan Shalat Ied, Menghadiri Khutbah dan Mengambil Faedah-Faedah Ilmu yang Telah Disampaikan serta Mengetahui Hikmah dibalik Syariat Hari Raya. Hikmah tersebut adalah, bahwa hari raya adalah hari untuk bersyukur dan beramal kebaikan, maka jangan sampai ia menjadikannya hari yang lebih jelek, hari kesombongan, hari kemaksiatan dan berfoya-riya dengan hal-hal yang diharamkan, seperti musik, menonton bioskop, meminum minuman keras dan lainnya, yang mana itu dapat menghapus amalan-amalan shalih yang telah dilakukannya pada 10 hari Dzul Hijjah ini.

10. Dan Setelah Hari-Hari tersebut berlalu, Hendaklah Setiap Muslim -Laki-Laki dan Wanita- Menyibukkan Diri dengan Ketaatan Kepada Allah. Dengan berdzikir, bersyukur, menjalankan kewajiban-kewajiban , menjalankan larangan-larangan dan memanfaatkan waktu-waktu yang diberikan oleh Allah demi mencapai ridhanya. Hanya Allah-lah Rabb Pemberi Taufiq hamba-hamba- Nya kepada jalan kebenaran. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Muhammad -shollallahu alaihi wa sallam- , keluarga dan para Sahabat -radhiallahu anhum-.

Anjuran Menuntut Ilmu

Rabu, 11 November 2009 - - 0 Comments

Islam merupakan agama yang punya perhatian besar kepada ilmu pengetahuan. Islam sangat menekankan umatnya untuk terus menuntut ilmu.

Dalam surat Ar-Rahman, Allah menjelaskan bahwa diri-Nya adalah pengajar (‘Allamahu al-Bayan) bagi umat Islam. Dalam agama-agama lain selain Islam kita tidak akan menemukan bahwa wahyu pertama yang diturunkan adalah perintah untuk belajar.

Ayat pertama yang diturunkan Allah adalah Surat Al-‘Alaq, di dalam ayat itu Allah memerintahan kita untuk membaca dan belajar. Allah mengajarkan kita dengan qalam – yang sering kita artikan dengan pena.

Akan tetapi sebenarnya kata qalam juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang yang dapat dipergunakan untuk mentransfer ilmu kepada orang lain. Kata Qalam tidak diletakkan dalam pengertian yang sempit. Sehingga pada setiap zaman kata qalam dapat memiliki arti yang lebih banyak. Seperti pada zaman sekarang, komputer dan segala perangkatnya termasuk internet bisa diartikan sebagai penafsiran kata qalam.

Dalam surat Al-‘Alaq, Allah Swt memerintahkan kita agar menerangkan ilmu. Setelah itu kewajiban kedua adalah mentransfer ilmu tersebut kepada generasi berikutnya. Dalam hal pendidikan, ada dua kesimpulan yang dapat kita ambil dari firman Allah Swt tersebut; yaitu Pertama, kita belajar dan mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Kedua, berkenaan dengan penelitian yang dalam ayat tersebut digunakan kata qalam yang dapat kita artikan sebagai alat untuk mencatat dan meneliti yang nantinya akan menjadi warisan kita kepada generasi berikutnya.

Dalam ajaran Islam, baik dalam ayat Qur’an maupun hadits, bahwa ilmu pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain. Bahkan sifat Allah Swt adalah Dia memiliki ilmu yang Maha Mengetahui. Seorang penyair besar Islam mengungkapkan bahwa kekuatan suatu bangsa berada pada ilmu. Saat ini kekuatan tidak bertumpu pada kekuatan fisik dan harta, tetapi kekuatan dalam hal ilmu pengetahuan. Orang yang tinggi di hadapan Allah Swt adalah mereka yang berilmu.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Tidak ada Nabi lain yang begitu besar perhatian dan penekanannya pada kewajiban menuntut ilmu sedetail nabi Muhammad Saw. Maka bukan hal yang asing jika waktu itu kita mendengar bahwa Islam memegang peradaban penting dalam ilmu pengetahuan. Semua cabang ilmu pengetahuan waktu itu didominasi oleh Islam yang dibangun oleh para ilmuwan Islam pada zaman itu yang berawal dari kota Madinah, Spanyol, Cordova dan negara-negara lainnya. Itulah zaman yang kita kenal dengan zaman keemasan Islam, walaupun setelah itu Islam mengalami kemunduran. Di zaman itu, di mana negara-negara di Eropa belum ada yang membangun perguruan tinggi, negara-negara Islam telah banyak membangun pusat-pusat studi pengetahun. Sekarang tugas kita untuk mengembalikan masa kejayaan Islam seperti dulu melalui berbagai lembaga keilmuan yang ada di negara-negara Islam.

Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah hanya karena dua hal; karena imannya dan karena ketinggian ilmunya. Bukan karena jabatan atau hartanya. Karena itu dapat kita ambil kesimpulan bawa ilmu pengetahuan harus disandingkan dengan iman. Tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman akan menghasilkan peradaban yang baik yang disebut dengan Al-Madinah al-Fadhilah.

Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal gender. Pria dan wanita punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga setiap orang, baik pria maupun wanita bisa mengembangkan potensi yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan sampai kepada kesempurnaan yang diharapkan. Karena itulah, agama menganggap bahwa menuntut ilmu itu termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak terbatas kepada masalah shalat, puasa, haji, dan zakat. Bahkan menuntut ilmu itu dianggap sebagai ibadah yang utama, karena dengan ilmulah kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar. Imam Ja’far As-Shadiq pernah berkata: “Aku sangat senang dan sangat ingin agar orang-orang yang dekat denganku dan mencintaiku, mereka dapat belajar agama, dan supaya ada di atas kepala mereka cambuk yang siap mencambuknya ketika ia bermalas-malasan untuk menuntut ilmu agama”.

Ajaran agama Islam yang menekankan kewajiban menuntut ilmu tanpa mengenal gender. Karena menuntut ilmu sangat bermanfaat dan setiap ilmu pasti bemanfaat. Kalau kita dapati ilmu yang tidak bermanfaat, hal itu karena faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Sedangkan ilmu itu sendiri pasti sesuatu yang bermanfaat.

source: http://amasreev.blogspot.com/2009/10/anjuran-menuntut-ilmu.html